Sabtu, 27 Desember 2014

FF Horror : Feel it,Motherf*cker!!!

[MINI HORROR FF]

Author : thegar_suho
Title : Feel It,Motherf*cker!!!
Genre : Thriller,Slasher
Rating : PG 15+
Length : One Shot
Cast :
-          Lay EXO
-          Tao EXO
-          Suho EXO
-          Dll.

WARNING!
Anak dibawah umur tidak diharapkan untuk tidak membaca cerita ini dan yang penakut dan lemah mental jangan membaca ini….!!!

[Lay POV]

“Kau bodoh sekali,anak jalang!Bahkan,dalam olahraga pun kau sangat lemah sekali.Lelaki macam apa kau ini..?”
“Hahah,pindahlah ke sekolah lain!Aku tidak ingin ada anak lemah disini,apalagi lelaki!Kau memang payah…!!!”

Aku hanya bisa terdiam mendengar cercaan mereka.Bahkan,aku hanya bisa menahan rasa sakit dan diam.Aku tidak mampu melakukan apapun kepada mereka,mungkin diam adalah cara yang terbaik bagiku.Kemudian,sekumpulan anak nakal itu menjauh dari hadapanku setelah puas menghina segala kekuranganku.Well,aku hanyalah anak yang serba kekurangan.

Aku berdiam sendiri di kelasku.Tidak seperti orang orang lain,mereka bermain dan makan-makan di kantin sekolah.Anak lelaki biasanya bermain basket di lapangan,dan penuh dengan teriakan wanita.Kebanyakan,wanita di sekolahku menyukai seorang pria yang sering bermain basket.Selain memiliki tubuh yang tinggi,mereka mempunyai wajah yang digemari kaum wanita.

Aku terus diam di kelasku.Hanya aku sendiri yang ada di kelas ini.Terkadang,aku memandang keluar jendela hanya untuk melihat keadaan langit.Langit yang biru dan penuh dengan cahaya matahari yang cerah.Sesekali aku buka buku pelajaran,namun sepertinya membosankan.Akhirnya,aku berdiam saja memandang ke luar jendela.

“Hei…!!”,suara itu mengagetkanku.Siapa itu?Kemudian,aku melihat ke sudut-sudut ruangan kelas.Tak ada siapa-siapa disana.Hanya anak yang berlalu-lalang yang kulihat.
“Hei!Aku disini..!!”,suara itu kembali terdengar.Ternyata,itu adalah Tao yang sedang berdiri di hadapanku.

“Kau mengagetkanku..”,ucapku sambil tersenyum kepadanya.
“Benarkah?Ah,maaf sekali..”,ucapnya sambil duduk di sebelahku.”Mengapa kau tidak bermain..?Apakah kau tidak bosan hanya berdiam diri di kelas..?”
“Itu sudah menjadi kebiasaanku..”
“Kau ini.Marilah kita bermain di luar kelas.Aku akan mentraktirmu makan di kantin.”
“Tidak usah,aku hanya ingin sedang sendiri…”
“Kau mengapa?Kau terlihat murung hari ini.Apakah kau dihina lagi dengan anak berandalan itu..?”
Aku hanya diam.Tidak menjawab apa yang dia katakan padaku.Aku tidak ingin dia mengetahui hal tadi.Bahkan,aku bingung apa yang harus aku katakan.
“Marilah kita keluar kelas..!”,dia menarik tanganku untuk keluar dari kelas.Baru saja beberapa langkah,anak berandalan itu sudah kemari ke kelas.

“Hai Tao..!”,ucap mereka.Kemudian,mereka melirik kepadaku.
“Kau ingin mengajaknya bermain..?Hahah,yang benar saja.Dia anak bodoh bahkan idiot.Untuk apa kau mengajaknya bermain..?”,ucap mereka sambil tersenyum sinis kepadaku.
Kemudian,mereka menarik tangan Tao dan membawa dia ke lapangan.

Aku kembali berdiam diri di kelas.

[Skip]

Aku duduk sendiri di taman dekat apartemenku.Aku melihat indahnya langit malam yang penuh bintang.Aku merasakan angin dingin mulai menghampiriku.Banyak kendaraan yang berlalu lalang dihadapanku.Memang,taman ini dekat dengan jalan raya.
Aku melihat sambil mengingat kembali kata-kata hinaan yang diberikan kepadaku.Entah  sudah berapa banyak orang yang menghina aku lemah,anak jalang,idiot,bahkan ada yang mengataiku anak cacat mental.Aku hanya bisa menerima hinaan mereka dengan senyumku yang kecut.Dan,rasa sakit ini mulai menusuk perasaanku.Aku hanya bisa diam mendengar hinaan mereka.Bahkan,ketika aku datang ke hadapan mereka,mereka menertawaiku.Padahal,tidak ada yang salah pada diriku sendiri.Dan tak terasa,aku mulai menangis karena rasa sakit yang kualami ini.Entah sampai kapan mereka tidak menghinaku?Aku memang lemah,bahkan tidak seperti mereka yang sempurna,lalu mereka mendekatinya dan bersahabat.Namun bagaimana denganku?Aku sering dijauhi oleh mereka.Ya,tidak apa-apa,walau sakit yang kurasakan.

“Hei..!”,ucap seseorang sambil menepuk pundakku.Kemudian,aku menghapus air mataku dengan cepat.Kemudian,aku melirik ke belakang.Ternyata,itu adalah Suho.Tetangga sebelah kamar apartemenku.
“Kau sedang apa disini..?”,tanyanya sambil duduk di sampingku.
“Aku hanya sedang duduk saja..”,ucapku sambil tersenyum sambil berusaha agar aku tidak menangis.
“Kau hanya sendiri..??”
“Ya,aku sendiri saja..”
Kemudian,dia memandang langit sambil meletakkan tangannya dipundakku.
“Apakah Tao ada di apartemenmu..?”,ucapku sambil memecah keheningan.
“Dia ada sedang menonton TV.”
“Lalu,mengapa kau meninggalkannya sendirian..?”
“Hahah,aku hanya ingin keluar saja.Aku sedang merasa bosan dan memutuskan untuk ke taman.Ternyata,kau juga sedang diam disini..”
Kemudian,aku mengalihkan pandanganku yang sedari tadi memandang langit.Seketika,aku terdiam dan melamun.Setelah beberapa lama,tak terasa aku kembali menangis karena aku merasakan sakit yang sangat mendalam.

“Kau mengapa menangis..?”,ucapnya memecah pikiranku yang kosong.
“Hmm…?”,gumamku.”Benarkah aku menangis..?”,ucapku sambil tersenyum dan menghapus air mataku.
“Hapuslah dengan ini..”,dia memberi tissue kepadaku.”Katakan padaku,apa yang membuat kau menangis..”,ucapnya sambil memandangku.
Aku hanya bisa diam.Aku tidak mampu untuk mengatakan hal yang aku alami padanya.
“Katakanlah padaku,setidaknya bebanmu akan keluar dan hatimu merasa nyaman.”,ucapnya kembali.
Aku masih diam membeku.Bahkan,mulutku pun tidak bisa bergerak untuk berkata-kata,yang ada aku kembali menangis.Kemudian,dia merapatkan duduknya denganku.
“Aku tahu kau tidak bisa berkata apapun,mungkin kau merasakan beban yang mendalam di hatimu.Tapi,bisakah kau berkata sedikit saja apa yang menjadi bebanmu..?”
Aku menutup mukaku dan menangis kembali dengan deras.
“Lay,marilah kita ke apartemenku.Jangan diam disini.Berhentilah menangis dulu untuk sementara..”,kemudian aku melepaskan tanganku yang sedari tadi menutup mukaku.
“Matamu membengkak.Marilah ke apartemenku..”,aku kemudian bangkit dan berjalan menuju apartemennya.

[Skip]
[Author POV]

“Hei,aku mendapat kiriman dari seseorang.”
Kemudian,sekumpulan anak yang sedang bermain basket pun  berdatangan.
“Aku mendapat satu paket minuman dari seorang perempuan.Dia bilang ini untuk kalian..”
“Benarkah?Kemana anak itu sekarang..?”,ucap Yeo-Song (Anak nakal itu)
“Aku tidak tau.”
Kemudian,Yeo-Song membuka wadah minuman itu,dan banyak minuman yang kemudian dia membagikannya kepada teman-temannya.
“Katakan pada anak itu,terima kasih..”
Kemudian,mereka meminum minuman itu.

Setelah 3 jam kemudian,mereka keluar dari sekolah.Dan di perjalanan,Yeo-Song berjalan bersama-sama untuk pulang.Namun,mereka merasakan ada sesuatu yang aneh pada mereka.
“Aku merasa pusing sekali..”,ucap Yeo Song
“Aku justru merasa mual..”
“Aku benar-benar merasa seperti dunia ber…”,kemudian tak lama Yeo Song tergeletak pingsan.
Dan beberapa menit kemudian,satu-persatu mulai pingsan dan tergeletak di jalan.

[Skip]

Matahari mulai terbenam.Yeo Song mulai membuka matanya secara perlahan.Ketika sudah terbuka dengan sempurna,dia kaget bukan kepalang,Dia sedang terbaring di rel kereta.Begitu juga dengan teman-temannya.Mereka terbaring dengan keadaan sudah sadar.Yeo Song mencoba menggerakkan badannya.Namun,dia merasa tubuhnya lemas dan tidak bisa digerakkan.Dia mencoba menggerakkan badannya sekeras yang dia bisa.NAmun tetap dia tidak bisa.Bahkan,untuk berteriak minta tolong pun dia tidak bisa.Mulutnya serasa dikunci.Hal itu juga terjadi di teman-temannya.
Tak lama,datang seorang lelaki dengan memakai seragam dan membawa tabung.Secara perlahan,dia mendekati mereka yang sedang tergeletak di rel kereta.Semakin dekat dan semakin dekat,dia menyadari jika yang menghampirinya adalah Lay,orang yang selama ini dia hina.Dia tersenyum sinis kepada orang-orang yang kini telah menyakitinya.Kemudian,dia menginjak mereka satu-persatu secara keras dan melakukannya berkali-kali sampai salah satu dari mereka keluar darah dari mulutnya.Kemudian,dia diam kembali sambil menunjukkan ekspresi kemarahan yang besar kepada mereka.

“Hai,para BAJING*N yang sedang mencari kebahagiaan di rel!”,ucap Lay dengan kasar sambil meludahi mereka.
“Sudah lama aku menginginkan kalian terbaring di tempat ini…”,ucapnya kembali dengan santai.
“Bisakah kalian menjawab semua yang aku katakan..?”,Tanya Lay dengan nada penuh dendam dan kemarahan.
“Bisakah kalian menjawab?BISAKAH BANGS*T MEMBALAS YANG AKU UCAPKAN..?”,teriak Lay dengan penuh dendam.

Yeo-Song hanya bisa diam menerima apa yang kini sedang mereka rasakan,begitu juga dengan teman-temannya.Mereka hanya bisa memandang Lay yang penuh dengan rasa amarah dan dendam.Bahkan,tak jarang mereka masih bisa memandang Lay dengan penuh amarah.Namun,mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

“Kini,kalian terbaring lemah di rel kereta seperti anjing sekarat.Bisakah kalian menghinaku kembali?”,Lay kembali berkata-kata pada mereka.”CEPATLAH HINA AKU SEBELUM AKU MEMBUNUHMU!!!!”,teriak Lay.
Kemudian,Lay mengambil pisau yang ada di tasnya,lalu merobek mulut mereka satu-persatu dengan pisau.Mereka hanya bisa terdiam karena tubuh mereka sudah lumpuh,dan menahan rasa sakit yang amat sangat.

“Hei,para BINATANG HARAM yang aku benci,mengapa kalian tidak memberontak seperti kalian ketika berada di kelas..?”,ucap Lay seperti belum puas mengeluarkan amarahnya yang terpendam.
Dan tak hanya disitu,dia mengambil batu yang lumayan besar dan melemparkannya kepada muka mereka dan tubuh mereka dengan kasar.Lay melakukannya seperti melempar batu kepada anjing.Dia melakukannya dengan penuh amarah.Masih belum puas,dia mengambil tabung yang berisi air dengan tingkat keasaman sangat tinggi,lalu menyiramnya pada muka mereka yang sudah lebam dan penuh luka,yang justru membuat muka mereka makin rusak dan penuh luka berdarah.Tak hanya di muka,Lay menyiram air itu ke mulut mereka yang sudah hancur dan robek,menyuruh mereka meminumnya.

“MINUMLAH AIR INI,KEP*R*T!!!!!”,teriak Lay sambil memasukkan air asam pekat itu pada mulut mereka satu-persatu dengan paksa.

Setelah memberi mereka penyiksaan yang sakit,akhirnya dia terdiam sejenak.

“Dengarlah para bajing*n!Rasa sakit yang kalian rasakan belum seimbang dengan rasa sakit yang aku rasakan oleh hinaan kalian.AKU MEMANG LEMAH,SET*N NERAKA!TAPI APAKAH HINAAN KALIAN DAPAT MEMBUATKU MENJADI KUAT?YA,AKU MENJADI KUAT DAN SABAR.TAPI,TIDAK UNTUK KALI INI!!!AKU LEMAH BUKAN BERARTI UNTUK DIHINA,DAN DITERTAWAKAN OLEH KALIAN!TAPI,APAKAH KALIAN BISA MENGHINAKU DAN MENERTAWAKANKU DISAAT AKU SEDANG DALAM SITUASI INI..?”,teriak Lay kasar.

Yeo-Song dan teman-temannya hanya bisa menahan rasa sakit,dan menatap Lay dengan penuh amarah.Namun,apa yang bisa dilakukan mereka pada saat mereka sedang dalam keadaan lumpuh.

“Kau tahu,mengapa alasan kalian lumpuh sekarang?Karena tadi,aku menyuruh seorang perempuan untuk memberikan minuman untuk kalian.Namun,kalian tidak mengetahui jika minuman itu sudah aku campur dengan zat kimia methanol.Itulah,yang membuat kalian lumpuh..”,ucap Lay sambil tertawa penuh kepuasan karena telah berhasil mengeluarkan amarahnya yang sudah membeku di hatinya.

“Dengarlah dan persiapkan diri kalian,karena sebentar lagi kereta akan melaju,dan menghantam tubuh kalian.Kalian harus berbahagia karena kalian akan bersama-sama merasakan kebahagiaan yang sangat di neraka.Ya,neraka adalah tempat yang bagus untuk kalian sekolah.Di sana,kalian bisa belajar dengan setan yang mengerikan.Maka dari itu,selamat tinggal,dan berbahagialah sekarang….”

Tak lama,kereta melaju dan berjalan untuk menghantam tubuh mereka.Mereka kini hanya bisa pasrah menerima kenyataan,dan mungkin merasa menyesal,yang kemudian dibalas dengan rasa sakit yang berlebihan.

Lay kini berdiri jauh dari rel kereta,dan menyaksikan orang-orang yang selama ini sudah menyakitinya.Semakin berjalannya waktu,semakin mendekat,dan…

“Sssssrrrrttttt…………”

Akhirnya,kereta itu menghantam tubuh Yeo-Song dan teman-temannya,dan menghancurkan tubuh mereka menjadi beberapa bagian.Kepala,tangan,kaki sudah terpisah dari tubuh mereka.Darah-darah mulai menyebar di sekitar tempat itu bahkan ke kaca jendela kereta.

Dari kejauhan,Lay tersenyum puas dan melirik kepada Suho dan Tao yang sedari tadi berdiri di kejauhan rel,dan menghampiri Lay.

“Apakah kau sudah puas..??”,ucap Suho.
Kemudian,Tao berdampingan dengan Lay dan berkata,
“Kami sudah puas…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar